buku polisi
Alter Ego Terorisme
Judul: Alter Ego Terorisme Penulis: Muradi ISBN: 978-602-18753-6-0 Tahun Terbit: Februari 2014 Ukuran: 140 X 210 mm Halaman: vi + 142 |
Beli Ebook
Pergeseran paradigmatik serangan terorisme salah satunya disebabkan oleh tidak ada lagi tokoh dan organisasi simbolik perlawanan semacam Dr. Azahari atau Noordin M. Top atau Ustad Ba’asyir yang selama ini dianggap menjadi inspirasi dari gerakan terorisme di Indonesia. Jika nama dua pertama tewas dalam aksi pembelaan dirinya, maka Ustad Ba’asyir terus dimarjinalkan posisinya, baik oleh institusi keamanan maupun oleh jejaring gerakan radikal yang terus membelah diri dan terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Tak heran hal tersebut membuat intensitas serangan dan target telah pula bergeser, di mana tidak hanya simbol-simbol Barat saja yang menjadi sasaran, tapi juga telah mengarah pada gerakan melawan aparat keamanan, khususnya anggota Polri, dan lebih spesifik lagi Densus 88 AT.
Pergeseran paradigmatik serangan terorisme salah satunya disebabkan oleh tidak ada lagi tokoh dan organisasi simbolik perlawanan semacam Dr. Azahari atau Noordin M. Top atau Ustad Ba’asyir yang selama ini dianggap menjadi inspirasi dari gerakan terorisme di Indonesia. Jika nama dua pertama tewas dalam aksi pembelaan dirinya, maka Ustad Ba’asyir terus dimarjinalkan posisinya, baik oleh institusi keamanan maupun oleh jejaring gerakan radikal yang terus membelah diri dan terpecah-pecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Tak heran hal tersebut membuat intensitas serangan dan target telah pula bergeser, di mana tidak hanya simbol-simbol Barat saja yang menjadi sasaran, tapi juga telah mengarah pada gerakan melawan aparat keamanan, khususnya anggota Polri, dan lebih spesifik lagi Densus 88 AT.
Sementara institusi keamanan juga bukan tanpa masalah, upaya untuk mengintegrasikan dan mensinergikan kekuatan segenap institusi keamanan belum mendapatkan titik temu. Proses yang terjadi justru sedikit banyak memberikan gambaran bagaimana rumitnya mengintegrasikan ego sektor dari institusi keamanan tersebut dalam irama yang sama. Setidaknya bila melihat bahwa hingga saat ini, permasalahan tersebut menjadi bagian dari dinamika pemberantasan terorisme di Indonesia.
Buku ini mencoba untuk memberikan pengayaan pemahaman berkaitan dengan pemberantasan terorisme di Indonesia dengan dinamika yang ada di dalamnya. Hal menarik yang ditawarkan buku ini adalah bahwa ego sentris tidak hanya menjadi permasalahan dari jejaring terorisme, tapi juga melanda institusi keamanan.
Daftar Isi
Bagian 1: Densus 88 AT dan Teror Solo
Bagian 2: Densus 88 AT dan Peristiwa Politik
Bagian 3: Densus 88 AT dan Citra Politik
Bagian 4: Imigran Gelap dan Ancaman Keamanan Nasional
Bagian 5: Polri, TNI, dan BNPT: Sinergisitas dalam Penanggulangan Terorisme di Indonesia
Bagian 6: HAM dan Terorisme
Bagian 7: Radikalisme dan Peran Publik dalam Pemberantasan Terorisme
Bagian 8: Mengevaluasi Program Deradikalisasi
Bagian 9: Teror dan Alter Ego Polri
Bagian 10: Terorisme dan Anomali Polri
Bagian 11: Terorisme dan Citra Polri
Bagian 12: Terorisme dan Peran Publik
Bagian 13: Terorisme dan Polri
Bagian 14: Terorisme dan RUU Kamnas
Bagian 15: Teror dan Kredibilitas Polri
Posting Komentar
0 Komentar