Negara & Cyber Security

Judul: Negara & Cyber Security
Penulis: Muradi
ISBN 978-602-61075-3-4
Ukuran: 14,5 cm X 21 cm
Halaman: vii + 116
Tahun terbit: Oktober 2017



Ancaman keamanan non tradisional menjadi hal yang nyata dihadapi oleh banyak Negara, tak terkecuali Indonesia. Langkah pengamanan yang lebih terintegrasi membutuhkan ruang dan waktu yang seirama dalam gerak langkahnya. Ruang lingkup yang sangat luas memberikan keleluasaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menggunakan sarana cyber guna memberikan ancaman non-tradisional bagi sebuah bangsa dan negara. Efektifitas waktu, daya jangkau luas, dan efek viral dari penggunaan cyber sebagai alat ancaman inilah yang harus segera ditanggulangi oleh pemerintah dengan membentuk badan cyber, karena selama ini upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga, kementerian, dan aparat penegak hukum belum terintegrasi sehingga tidak maksimal dan terkesan tumpang tindih diantara para aktor yang seharusnya terlibat dalam menjaga bangsa dan negara dari ancaman non-tradisional yang datang melalui cyber.

Buku Negara & Cyber Security: Urgensi dan Model Badan Cyber menegaskan bahwa integrasi respon dengan skala yang terintegtarif adalah langkah baik. Karena itulah pembentukan badan cyber menjadi hal yang urgen untuk dilakukan. Sebab pembentukan badan cyber ini tidak dapat berdiri sendiri, selain membutuhkan political will yang kuat dari pemerintah upaya ini juga harus di dukung oleh sebuah aturan tersendiri tentang ancaman non tradisional yang mungkin masuk melalaui cyber sehingga tidak parsial dalam penegakan hukumnya seperti sekarang ini. Karena itulah, buku ini juga selain menegaskan urgensi dari pembentukan badan cyber, juga menawarkan model badan yang akan merujuk pada pelembagaan dan pola hubungannya.


Daftar Isi
Bab 1
PENDAHULUAN
Bab 2
PERSPEKTIF KONSEP DAN TEORETIS
Bab 3
NEGARA, CYBER DAN URGENSI PEMBENTUKANNYA
Bab 4
MODEL-MODEL BADAN CYBER SECURITY
Bab 5
PENUTUP

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Mohon izin untuk beli buku negara & cyber securitynya prof muradi masih bisa ?

    BalasHapus